Pada tulisan sebelumnya dijelaskan Model PTK (1): Model Lewin tafsiran Kemmis, maka pada tulisan keduan tentang model-model PTK, saya ingin menyampaikan model Lewin yang ditafsirkan oleh Elliot.
Berikut ini gambar model pelaksanaan PTK yang dikemukakan oleh Lewin yang kemudian ditafsirkan oleh Elliot
Menurut Elliot tentang model PTK yang diajukan oleh Lewin bahwa apapun masalah yang akan diangkat dalam penelitian hendaknya tetap berada dalam lingkup permasalahan yang dihadapi oleh guru didalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari di kelas dan itu merupakan sesuatu yang ingin diperbaiki atau diubah.
Penafsiran Elliot terhadap model PTK yang dikembangkan oleh Lewin, bahwa kegiatan awal dalam bentuk identifikasi masalah pada hakikatnya adalah pernyataan yang menghubungkan gagasan dengan ide dengan tindakan. Sedangkan penafsiran Elliot pada bagian Reconnaissance adalah pemahaman tentang situasi kelas yang ingin diubah atau diperbaiki.
Dari bagan di atas (tafsiran Elliot) dibandingkan dengan bagan PTK oleh Lewin yang ditafsirkan sama Lewis ada perbedaan mendasar, tetapi pada dasarnya tetap membentuk sebuah kegiatan berulang (siklus).
Berikut ini gambar model pelaksanaan PTK yang dikemukakan oleh Lewin yang kemudian ditafsirkan oleh Elliot
Menurut Elliot tentang model PTK yang diajukan oleh Lewin bahwa apapun masalah yang akan diangkat dalam penelitian hendaknya tetap berada dalam lingkup permasalahan yang dihadapi oleh guru didalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari di kelas dan itu merupakan sesuatu yang ingin diperbaiki atau diubah.
Penafsiran Elliot terhadap model PTK yang dikembangkan oleh Lewin, bahwa kegiatan awal dalam bentuk identifikasi masalah pada hakikatnya adalah pernyataan yang menghubungkan gagasan dengan ide dengan tindakan. Sedangkan penafsiran Elliot pada bagian Reconnaissance adalah pemahaman tentang situasi kelas yang ingin diubah atau diperbaiki.
Dari bagan di atas (tafsiran Elliot) dibandingkan dengan bagan PTK oleh Lewin yang ditafsirkan sama Lewis ada perbedaan mendasar, tetapi pada dasarnya tetap membentuk sebuah kegiatan berulang (siklus).
Update via Email
Artikel Terkait: