Model pengembangan adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan penelitian maupun pengembangan. Dalam dunia pendidikan, pengembangan yang dimaksud bisa dalam bentuk perangkat pembelajaran, model pembelajaran, atau media-media pembelajaran. Sedangkan menurut Carey (dalam Karuru 2002:22) bahwa pengembangan sistem pembelajaran adalah suatu proses menentukan dan menciptakan situasi dan kondisi tertentu yang menyebabkan mahasiswa dapat berinteraksi sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan tingkah laku.
Menurut van den Akker dan Plomp (dalam Sugiyono, 2008:407) mendeskripsikan penelitian pengembangan berdasarkan dua tujuan yaitu pengembangan untuk mendapatkan prototipe produk dan perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe tersebut. Sedangkan, menurut Richey and Nelson (dalam Sugiyono, 2008:408) mendefiniskan penelitian pengembangan sebagai suatu “pengkajian sistematis terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, praktikalitas dan efektivitas”.
Suatu produk atau program dikatakan valid apabila ia merefleksikan jiwa pengetahuan (state-of-the-art knowledge). Ini yang disebut sebagai validitas logika, sementara itu komponen-komponen produk tersebut harus konsisten satu sama lain (validitas empiris). Selanjutnya suatu produk dikatakan praktikal apabila produk tersebut menganggap bahwa ia dapat digunakan (usable). Kemudian suatu produk dikatakan efektif apabila ia memberikan hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pengembang.
Sumber: Tesis, Desain Pengembangan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Mata Kuliah Aplikasi Komputer. Oleh Ishaq Madeamin [2010, 13-14]
Update via Email
Update via Email
Artikel Terkait: