Maaf, Makalahku Makalah Google

Jauh sebelum penggunaan internet meluas, kebanyakan pelajar, mahasiswa, guru, dan termasuk dosen memanfaatkan buku atau yang sejenisnya sebagai bahan referensi untuk menyusun karya tulis ilmiah. Dan sekarang, buku bukan lagi bahan kajian tetapi hanya sebatas pelengkap yang ditempatkan di bagian akhir karya ilmiah tersebut, lebih tepatnya pada bagian daftar pustaka.



Apakah benar Google mengatasi karya tulis ilmiah kita?, bagi orang yang sering menggunakan jaringan internet dalam hal ini google maka jawabannya, benar. Sedangkan, bagi mereka yang belum terlalu lihai memanfaatkan google maka dia sedikit meragukan bahwa google mengatasi masalah-masalahnya.

Misalkan, saya ingin menyusun makalah dengan judul "Efektivitas belajar fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD", maka dengan bantuan mesin pencari google dimasukkan teks "Efektivitas belajar fisika" maka google akan memberikan informasi terkait dengan tulisan efektivitas belajar fisika, yang jumlahnya sekitar 119.000 jenis tulisan yang terkait dengan efektivitas belajar fisika. Kalau ingin lebih lengkap, maka kita tinggal masukkan judul makalah  "Efektivitas belajar fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD", dan hasilnya lebih sedikit yaitu 14.600 tulisan yang terkait dengan judul makalah tersebut.

10 halaman saja yang dibuka dari hasil pencarian tersebut, sudah mengindikasikan makalah akan beres. Bahkan, kalau Anda "ahli" memanfaatkan google mungkin tidak memerlukan 10 halaman, cukup dengan 1 sampai 2 halaman, maka tugas makalah dalam waktu sekejap akan selesai.

Hal di atas sangat mungkin dilakukan, diingat semakin banyak orang yang ingin berbagi informasi, pengetahuan yang lengkap dengan melalui media internet. Ini kemudian banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, makalah yang dipublikasi secara lengkap oleh pengunggahnya dan kemudian download lagi orang lain sangat rentang untuk di "daur ulang" sebagai makalah baru, dalam artian seseorang hanya mengganti sampul dan sedikit melakukan pengeditan.

Mendaur ulang makalah hasil download menjadi makalah baru sudah menjadi kebiasaan diantara kita,orang sudah tidak mau repot dengan mengetik. Namun, masalahnya adalah prinsip mencari dan menemukan ilmu pengetahuan yang dilanggar, apalagi jika pertanggungjawaban  isinya sudah tidak mampu dilakukan, maka jadilah makalah itu disebut Makalah Google.

Jika Pegadaian punya slogan "Mengatasi Masalah tanpa Masalah", maka bisa saja kita berslogan  "Google Mengatasi Makalah tanpa Mengetik" ............hmmmmmm slogannya sicovas.
Wallahu'Alam

Update via Email
Masukkan email Anda!: Email yang Anda masukkan akan menerima tulisan-tulisan terbaru dari AK Ishaq blog. Terimakasih.


Artikel Terkait:
 
© Ishaq Madeamin Blog | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger