Selain 2 hal tersebut di atas yang menggambarkan tingkat kualitas alat evaluasi termasuk instrumen tes, masih terdapat 2 hal yang memberikan pengaruh yaitu: Objektivitas dan Keparaktisan.
Objektivitas yang dimaksud dalam kualitas alat evaluasi berkaitan erat dengan ketetapan atau konsistensi pada sistem pemberian skor, khususnya dalam menilai hasil kerja seseorang. Misalnya seorang guru yang memeriksa hasil pekerjaan peserta didiknya dengan menggunakan tes uraian. Tes uraian jika tidak memiliki format penilaian per item (butir soal) rawan dengan kesalahan dalam memeriksa. Selain itu, beberapa faktor X yang mempengaruhi dalam penilaian ini, misalnya karena kedekatan, keleluargaan dan sbg.
Untuk itu, objektivitas perlu untuk dijaga dalam mengevaluasi, bahkan beberapa pendapat mengatakan bahwa objektivitas dan reliabilitas akan saling mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain.
Kepraktisan sebuah alat evaluasi lebih menekankan pada tingkat efisiensi dan efektivitas alat evaluai tersebut, beberapa kriteria yang dikemukakan oleh Gerson, dkk dalam mengukur tingkat kepraktisan, diantaranya adalah:
- Waktu yang diperlukan untuk menyusun tes tersebut
- Biaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan tes tersebut
- Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tes
- Tingkat kesulitas menyusun tes
- Tingkat kesulitan dalam proses pemeriksaan tes
- Tingkat kesulitan melakukan intrepetasi terhadap hasil tes
Diolah dari berbagai sumber
Update via Email
Artikel Terkait: