Akibatnya, sejak beberapa bulan lalu seluruh sekolah dan siswa disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang berbau persiapan ujian nasional, sebut saja kegiatan pengayaan, pengambilan data hasil belajar (kegiatan praktik), simulasi ujian, sampai dengan kegiatan try out yang diadakan oleh lembaga-lembaga pendidikan, tentunya melibatkan siswa sebagai peserta.
Selama kegiatan-kegiatan tersebut di atas didasari untuk mendapaatkan pengetahuan untuk keberhasilan selama 3 tahun duduk dibangku sekolahan maka maka semua komponen (pemeritah, sekolah, siswa serta masyarakat) meyakini kemaampuan siswa dalam ujian nasional. Sehingga dalam pelaksanaan ujian nasional tidak perlu ada pemberitaan yang menyampaikan tentang tingkat kebocoran soal di suatu daerah, tingginya "partisipasi" atau biasa diistilahkan tingginya kesibukan oknum guru mata pelajaran tertentu yang diujikan dalam pelaksanaan ujian nasional, ditemukannya joki atau bahkan tingginya tingkat kecurangan siswa dalam ujian.
Update via Email
Artikel Terkait: